Hari ini saya mampir ke Speakeasy — Speed Test untuk mengetahui seberapa cepat (atau lambat) sambungan internet Telkom Speedy saya. Hasilnya lumayan, saya mendapatkan kecepatan maksimal yang biasanya saya dapatkan dari Telkom Speedy.

Tapi sayangnya, ini adalah perkecualian. Akhir-akhir ini kecepatan yang bisa saya dapatkan di jam kantoran cuma berkisar 20-25 KB/s. Kalau ingin mendapatkan kecepatan 40,9 KB/s hanya bisa di malam atau dini hari. Itu pun belum pasti.

Update: Siang hari pukul 12:37, saya kembali melakukan test kecepatan. Hasilnya? Kecepatan download turun drastis menjadi 12 KB/s (sebuah rekor baru!) sedang kecepatan upload tetap di kisaran 6,5 KB/s.

Entahlah. Mungkin sudah terlalu banyak yang berlangganan Telkom Spedy. Mungkin Telkom ingin memperoleh keuntungan sebesar-besarnya dari infrastruktur yang sudah ada sebelum memutuskan untuk membangun infrastruktur baru. Sebagai konsumen, kira-kira apa yang bisa saya lakukan? Lambat atau tidak lambat saya tetap membayar Rp. 825.000,- per bulan (Rp. 750.000 + PPN 10%).

Pengalaman terdahulu dengan StarOne milik Indosat meyakinkan saya bahwa hal yang sewajarnya saya lakukan adalah pindah berlangganan ke sambungan internet lain. Saat ini sudah ada Fastnest dari Lippo Group yang menjanjikan kecepatan dua kali lipat dengan separuh biaya berlangganan Telkom Speedy. Sayangnya saat ini Fastnet belum menyambung ke kota saya. Jadi, saat ini saya mau tidak mau harus puas dengan sambungan Telkom Speedy.