Menulis apa yang bisa saya tulis

Category: Internet

Test Kecepatan Telkomsel Flash

Karena banyak yang nitip comment keluhan di postingan saya tentang kecepatan Telkom Speedy, saya jadi ingin membandingkan dengan kinerja paket Telkomsel Flash yang saya gunakan saat ini.

Ini hasil tes dengan Speakeasy:

telkomsel-flash

Dan ini hasil tes dengan SpeedTest:

telkomsel-flash

Paket Telkomsel Flash yang saya gunakan adalah paket 256 Kbps menggunakan kartu Telkomsel Halo. Sejak Juni 2008 sampai sekarang hampir tidak ada masalah dalam pemakaian. Penerimaan sinyal juga OK-OK saja, selama ada sinyal Telkomsel. Satu-satunya ‘masalah’ yaitu Telkomsel membatasi volume penggunaan (istilahnya cap) dengan kecepatan sesuai paket (256 Kbps) hanya sampai 3 GB saja. Jika volume pemakaian sudah melebihi 3 GB, maka kecepatan koneksi akan diturunkan menjadi 64 Kbps.

Ketentuan pembatasan volume ini sebenarnya sudah dicantumkan sejak pertama saya berlangganan dua tahun lalu, tapi ternyata tidak selalu diterapkan. Tahun 2008-2009, saya bisa menikmati koneksi bablas angine alias menikmati kecepatan 2 MBps dengan volume unlimited seharga Rp. 143.500/bulan! Tidak tahu apakah ini semacam promosi. Tapi yang jelas ini menyebabkan terjadinya abuse massal oleh para pengguna Telkomsel Flash (termasuk… saya). Hingga akhirnya setahun yang lalu cap volume 3 GB tersebut benar-benar diterapkan, dan kecepatan koneksi saya benar-benar dibatasi pada 256 Kbps, sesuai paket.

Saya tidak tahu apakah masih ada pilihan paket dari penyedia jasa lain yang sekiranya lebih bagus. Kalau bisa, di bawah Rp. 100.000/bulan dapat kecepatan 384 KBps dengan volume unlimited gitu lho. Sebagai catatan, dua bulan terakhir ini kecepatan koneksi Telkomsel Flash sudah bablas lagi, hingga mencapai 2 MBps. Tapi cap 3 GB masih tetap berlaku.

–update 20-11-2011

Saya coba lagi tes dengan SpeedTest, kecepatan download masih kisaran 2 MBps.

Test Kecepatan Telkom Speedy

Hari ini saya mampir ke Speakeasy — Speed Test untuk mengetahui seberapa cepat (atau lambat) sambungan internet Telkom Speedy saya. Hasilnya lumayan, saya mendapatkan kecepatan maksimal yang biasanya saya dapatkan dari Telkom Speedy.

Tapi sayangnya, ini adalah perkecualian. Akhir-akhir ini kecepatan yang bisa saya dapatkan di jam kantoran cuma berkisar 20-25 KB/s. Kalau ingin mendapatkan kecepatan 40,9 KB/s hanya bisa di malam atau dini hari. Itu pun belum pasti.

Update: Siang hari pukul 12:37, saya kembali melakukan test kecepatan. Hasilnya? Kecepatan download turun drastis menjadi 12 KB/s (sebuah rekor baru!) sedang kecepatan upload tetap di kisaran 6,5 KB/s.

Entahlah. Mungkin sudah terlalu banyak yang berlangganan Telkom Spedy. Mungkin Telkom ingin memperoleh keuntungan sebesar-besarnya dari infrastruktur yang sudah ada sebelum memutuskan untuk membangun infrastruktur baru. Sebagai konsumen, kira-kira apa yang bisa saya lakukan? Lambat atau tidak lambat saya tetap membayar Rp. 825.000,- per bulan (Rp. 750.000 + PPN 10%).

Pengalaman terdahulu dengan StarOne milik Indosat meyakinkan saya bahwa hal yang sewajarnya saya lakukan adalah pindah berlangganan ke sambungan internet lain. Saat ini sudah ada Fastnest dari Lippo Group yang menjanjikan kecepatan dua kali lipat dengan separuh biaya berlangganan Telkom Speedy. Sayangnya saat ini Fastnet belum menyambung ke kota saya. Jadi, saat ini saya mau tidak mau harus puas dengan sambungan Telkom Speedy.

Powered by WordPress & Theme by Anders Norén